Pemerintah Hadirkan Sistim Pelayanan Gov Tech, Berbasis Elektronik

oleh
banner 468x60

Jakarta,msinews.com-Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Ma’ruf Amin terus berupaya menghadirkan pelayanan terbaik kepada masyarakat melalui lembaga-lembaga yang dipimpinnya.

Terkini, Presiden Joko Widodo meluncurkan teknologi pemerintahan (Government Technology/GovTech) Indonesia bernama INA Digital dalam acara Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronikah (SPBE) Summit 2024 di Istana Negara, Jakarta, Senin (27/5/2024).

banner 336x280

Dalam sambutannya, Presiden menekankan pentingnya kemudahan birokrasi pelayanan pemerintah yang bermanfaat bagi masyarakat.

“Kehadiran birokrasi itu harusnya melayani, bukan mempersulit dan bukan malah memperlambat sehingga seharusnya yang menjadi tolak ukur adalah kepuasan masyarakat, adalah manfaat yang diterima masyarakat, adalah kemudahan urusan masyarakat,” kata Presiden.

Kepala Negara juga menyoroti adanya 27 ribu platform aplikasi di level pemerintah pusat maupun daerah yang tidak berjalan secara terintegrasi.

Oleh karena itu,Presiden menginstruksi kan jajaran pemerintahan untuk berhenti menciptakan platform aplikasi baru per tahun 2024 guna mempercepat pelayanan publik dan meminimalisasi birokrasi yang rumit.

“Enggak akan mungkin tadi yang saya sampaikan mempermudah, mempercepat—enggak. Tidak terintegrasi dan bahkan banyak yang justru tumpang tindih. Oleh sebab itu, perlu saya sampaikan, mulai tahun ini . sudah saya sampaikan di Januari yang lalu berhenti membuat aplikasi baru,” tegas Presiden.

Selain itu, Kepala Negara juga menegaskan bahwa kehadiran GovTech INA Digital akan berperan penting dalam meningkatkan daya saing Indonesia dengan memperkuat digitalisasi sistem pelayanan publik.

Dijelaskan bahwa GovTech tersebut akan mengakselerasi integrasi sistem layanan digital di sejumlah layanan prioritas.

“Di situ ada layanan pendidikan, layanan kesehatan, ada layanan izin usaha, ada perpajakan, dan lain-lainnya. Memang ini adalah tahap awal kita memulai. Tapi enggak apa, saya kira migrasinya memang harus bertahap, yang penting dimulai dulu. ASN-nya, ASN digitalnya juga disiapkan,” imbuh nya.

Intruksi tetsebut kembali ditegaskan kepada seluruh jajaran pemerintaha baik pusat hingga daerah untuk bersama-sama melakukan integrasi dan interoperabilitas aplikasi dan data.

Negara tidak akan maju jika pemerintah masih menggunakan praktik-praktik lama yang menghambat efisiensi.”

“Tidak boleh ada lagi alasan ini dan itu karena merasa datanya milik saya, datanya milik kementerian saya, datanya milik lembaga saya, datanya milik pemda saya, enggak boleh lagi. Enggak akan maju kita kalau kita masih egosentrik, itu kita pelihara. Jadi sekali lagi, tinggalkan praktik-praktik lama, tinggalkan mindset-mindset lama,” tegas Kepala Negara.

Hadir mendampingi Presiden dalam kesempatan tersebut antara lain Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN RB) Abdullah Azwar Anas, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. **

Editor : Dese.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *