Pembelian BBM Subsidi Dibatasi, Ini Rahasia Menteri ESDM

oleh
banner 468x60

 

Pembelian BBM dibatasi
Gambar Ilustrasi pembatasan pembelian BBM subsidi akan dibatasi

 

banner 336x280

Jakarta – Pembatasan pembelian BBM bersubsidi jenis Solar/Pertalite yang pernah wacanakan ditahun 2022 kini akan dibahas kembali oleh Kementerian ESDM.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyampaikan bersama Kementerian lain, segera membahas wacana pembatasan pembelian BBM itu.

Baca Juga : BRIN Ungkap Jokowi Gunakan Intelejen Negara, Baca Politik 2024

Dia mengatakan rencana tersebut sebelumnya akan dikaji terlebih dulu sebelum dibahas lebih lanjut.

“Ya kita mau bahas lagi, kita mau angkat lagi dengan Kementrian Keuangan ibu Sri Mulyani dan Kementrian BUMN bapak Erick Tohir,” kata Arifi dikutip Detik, Sabtu 23/9/2023.

Arifin menjelaskan rencana pengetatan pembelian BBM subsidi ini nantinya akan diatur dalam revisi Perpres No.191 Tahun 2014.

Ia menyebut tentang penyediaan, pendistribusian dan harga jual eceran BBM revisinya di Setneg.

Arifin mengaku belum mengetahui pasti tanggal, bulan dan kapan pembatasan pembelian BBM itu diberlakukan.

“Pengaturan diperlukan agar BBM subsidi lebih tepat sasaran. Nantinya konsumen yang ingin membeli lebih dari 20 liter bensin harus menggunakan barcode MyPertamina,” ujarnya

Sebelumnya BPH Migas sempat menyebut kuota BBM subsidi tak cukup sampai akhir tahun. Adapunkuota BBM subsidi yang telah ditetapkan pada 2023 sebesar 17 juta kiloliter (KL).

Baca Juga : Jawa Tengah Relawan Amin, Percaya Diri Menag Pilpres 2024.

Guna memastikan pemanfaatannya tepat sasaran, BPH Migas bersama instansi terkait membentuk Tim Satuan Tugas (Satgas) pengawasan, monitoring.

Anggota Komite BPH Migas Iwan Prasetya Adhi mengatakan salah satu tugas BPH Migas memastikan pendistribusian BBM bersubsidi dinikmati masyarakat yang berhak.

Iwan mengingatkan karena keterbatasan anggaran pemerintah maka, dilakukan pengawasan ketat agar tidak melebihi kuota.

“Kita mengharapkan agar BBM subsidi yang kuotanya ditetapkan 17 juta KL pada tahun 2023, dapat mencukupi hingga akhir tahun. Berdasarkan realisasi hingga saat ini, kuota BBM bersubsidi diperkirakan hanya akan cukup hingga awal Desember 2023,” kata Iwan dikutip dari laman BPH Migas.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *