Jakarta,Infomsi.org-Ketua Yayasan MSI (Mitra Sejahtera Indonesia) Rivano Osmar mengatakan, peristiwa kelaparan yang terjadi di Provinsi Papua Tengah menjadi catatan bagi pemerintah daerah (Pemda) setempat.
“Menurut saya, dalam musim kemarau ini seharusnya Pemda setempat dan Dolog bisa meningkatkan persediaan bahan pokok makanan lokal bagi masyarakat setempat. Jadi, begitu terjadi cuaca ekstrem, pemda tak lagi bingung karena jauh-jauh sebelumnya sudah mengantisipasinya,” kata Rivano kepada awak media di Jakarta, Jumat (4/8/2023).
Lanjut alumni fakultas ekonomi Universitas Indonesia (UI) itu, bahwa pemda harus mengantisipasinya jauh-jauh hari karena biasanya persediaan pangan (beras) di Kantor Dolog setiap daerah pastinya tercukupi.
“Persediaan Dolog harsunya 2 X lipat dari biasanya. Dengan demikian ketrika terjadi kekurangan pangan atau gagal panen,maka pemda tinggal mengatur alur pendistribusian pangan bagi rakyat yang mengalami gagal panen karena musim kemarau panjang,” imbuhnya.
Adapun, kelaparan yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir di wilayah Papua Tengah menjadi atensi khusus presiden Joko Widodo. Hal ini ditegaskan dalam keterangannya kepada awak media usai meresmikan Sodetan Ciliwung di Jakarta , Senin (31/7/2023).
“Saya sudah perintahkan kepada Menko PMK (Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan), Menteri Sosial, BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), dan juga di daerah di Papua untuk segera menangani secepat-cepatnya,” kata presiden Joko Widodo (Jokowi).
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyatakan bahwa, masalah kelaparan tersebut dipicu oleh beberapa hal, utamanya adalah cuaca ekstrem. Dalam kondisi cuaca ekstrem, tanaman tidak bisa tumbuh di daerah tersebut sehingga masyarakat kesulitan untuk mendapatkan bahan makanan.
“Tapi problemnya supaya tahu, itu adalah daerah spesifik yang kalau di musim salju itu yang namanya tanaman tidak ada yang tumbuh. Di ketinggian yang sangat tinggi distrik itu,” ujarnya.
Disebutkan, selain itu, faktor keamanan juga menjadi salah satu masalah yang menyebabkan pengiriman bantuan tidak dapat berjalan dengan baik. Oleh karena itu, Presiden turut menginstruksikan jajaran TNI untuk membantu mengawal pengiriman bantuan tersebut.
“Di sana memang problemnya selalu seperti itu, medannya yang sangat sulit, pesawat yang mau turun pilotnya enggak berani sehingga problem itu yang terjadi,” tutupnya. * Dommy.