Jokowi: Debat Ketiga Harus Edukatif dan Fokus pada Kebijakan

banner 468x60

Jakarta, MSINews.com – Presiden Joko Widodo menyampaikan pandangannya terhadap debat ketiga Pilpres 2024, menganggapnya kurang edukatif karena banyak serangan yang bersifat personal. Menurut Jokowi, serangan dalam debat seharusnya berfokus pada kebijakan dan visi, bukan aspek personal.

“Saling menyerang enggak apa-apa tapi kebijakan, policy, visinya yang diserang. Bukan untuk saling menjatuhkan dengan motif-motif personal. Saya kira enggak baik dan enggak mengedukasi,” ujar Jokowi di Serang, mengutip CNN, Senin (8/1).

banner 336x280

Baca Juga : Pengamat Ungkap Prabowo Tak Sembarang Buka Data Konfidensial Kemhan

Jokowi menyatakan kekecewaannya terhadap debat ketiga yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Minggu malam (7/1). Menurutnya, masyarakat pasti merasa kecewa dengan tata cara debat yang kurang edukatif.

“Saya kira akan banyak yang kecewa, sehingga debatnya memang perlu diformat lebih baik lagi, ada rambu-rambu sehingga hidup,” tambahnya.

Dalam debat ketiga tersebut, tiga calon presiden, yaitu Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo, beradu gagasan seputar pertahanan, keamanan, geopolitik, hubungan internasional, dan politik luar negeri. Meskipun mereka diberi waktu untuk memaparkan visi dan misi masing-masing, Jokowi menyoroti ketidakfokusan pada kebijakan dan serangan personal yang mendominasi.

Presiden Jokowi juga menyatakan perlunya KPU memperbaiki format debat agar lebih edukatif bagi masyarakat luas. Ia menilai bahwa debat seharusnya menjadi wahana untuk menyampaikan gagasan dan kebijakan yang membangun, bukan arena saling serang yang bersifat destruktif.

Debat ketiga Pilpres 2024, yang dihelat di Istora Senayan, Jakarta, menghadirkan dua moderator, Anisha Dasuki dan Ariyo Ardi, yang memandu tanya jawab antarcapres. Meskipun acara tersebut disiarkan oleh MNC Grup dan Garuda TV, Jokowi menyatakan perlunya pembenahan agar debat dapat memberikan informasi yang lebih bermanfaat bagi publik.

Dalam debat tersebut, terjadi adu argumen antara Prabowo Subianto dan Anies Baswedan, namun Ganjar Pranowo mencoba menjadi penengah untuk meredakan ketegangan. Presiden Jokowi berharap agar debat yang menjadi bagian penting dari proses pemilihan presiden dapat lebih berkualitas dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat Indonesia.

 

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *