Erupsi Ganda Gunung Semeru, Status Siaga, Masyarakat Diminta Waspada

banner 468x60

Lumajang, Jawa Timur MSINews.com – Gunung Semeru, yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, mengalami dua kali erupsi dalam sehari pada Minggu. Kejadian tersebut juga disertai dengan luncuran awan panas, meningkatkan tingkat kewaspadaan di sekitar area tersebut.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Pos Pengamatan Gunung Api Semeru di Gunung Sawur, Kabupaten Lumajang, erupsi pertama terjadi pada pukul 01.30 WIB, sementara erupsi kedua terjadi pada pukul 14.07 WIB. Menurut petugas Pos Pengamatan, Ghufron Alwi, letusan disertai awan panas, namun jarak luncur awan tidak dapat diketahui karena sebagian Gunung Semeru tertutup awan.

banner 336x280

Baca Juga : Mencegah Kasus Kematian Petugas KPPS di Pemilu 2024: Ini Langkah Konkretnya

Pada erupsi pertama, tinggi kolom letusan teramati sekitar 800 meter di atas puncak gunung, yakni pada ketinggian 4.476 meter di atas permukaan laut. Kolom abu yang kelabu dengan intensitas tebal teramati mengarah ke selatan dan barat daya. Erupsi kedua, yang terjadi pada pukul 14.07 WIB, memiliki tinggi kolom letusan dan sebaran abu vulkanis yang serupa dengan erupsi pertama. Data seismograf mencatat amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 224 detik.

Selama rentang waktu pukul 12.00-18.00 WIB pada hari yang sama, Gunung Semeru mengalami sebanyak 19 kali gempa erupsi dengan amplitudo 14-22 mm. Selain itu, tercatat satu kali gempa awan panas letusan, dua kali gempa guguran, dua kali gempa embusan, dan dua kali gempa tektonik jauh.

Hingga saat ini, status Gunung Semeru tetap pada level III atau siaga. Masyarakat dihimbau untuk tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan dalam jarak 13 km dari puncak erupsi. Di luar jarak tersebut, masyarakat juga dilarang beraktivitas dalam radius 500 meter dari tepi sungai sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terkena perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru, masyarakat juga tidak diperbolehkan beraktivitas karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar). Petugas juga mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Pihak berwenang terus memantau perkembangan situasi dan memberikan informasi lebih lanjut kepada masyarakat. Warga sekitar Gunung Semeru diminta untuk tetap tenang dan mematuhi petunjuk keselamatan yang telah diberikan.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *