Jakarta, Infomsi.News–Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkapkan keterisian atau okupansi Mass Rapid Transit (MRT) di DKI Jakarta belum maksimal.
“Jadi tercatat mestinya bisa (mengangkut penumpang) 180 ribu per hari, sekarang MRT itu baru 80 ribu. Artinya ada sesuatu,” kata Budi di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, dikutip cnni, Selasa 15/8/2023.
Menurutnya, dalam peroperasiannya, first mile dan last mile-nya di MRT belum berjalan. First mile adalah perjalanan dari tempat asal menuju tempat transit transportasi massal.
Lebih lanjut kata Budi, last mile merupakan perjalanan dari tempat transit transportasi massal ke tempat tujuan.
“Jadi satu sisi memang mekanisme ini harus kita pikirkan berkaitan dengan antar moda,” ujarnya
Lebih lanjut, ia menuturkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin masyarakat Jakarta segera beralih ke kendaraan umum. Hal ini guna mengurangi kemacetan dan emisi dari kendaraan pribadi yang membuat kualitas udara Jakarta tercemar.
Selain mendorong penggunaan kendaraan umum, Budi juga mengatakan kendaraan yang tak lolos uji emisi dilarang melintas di Jabodetabek.
Ia menuturkan pihaknya bersama Pemprov DKI dan kepolisian akan melakukan penegakan hukum (law enforcement) bagi kendaraan yang tak lolos uji emisi.
“Jadi kami perbanyak tempat-tempat uji emisi tapi melakukan law enforcement. Jadi nanti apabila kendaraan yang tidak lolos uji emisi, mereka tidak memiliki hak untuk melakukan perjalanan di Jabodetabek,” ungkapannya
Tak hanya itu, untuk mengurangi polusi dan menekan kemacetan, pihaknya juga menentukan aturan keterisian penumpang dalam sebuah mobil. Budi menilai saat ini satu mobil kebanyakan hanya diisi oleh satu orang atau maksimal dua orang.
Karenanya, pihaknya akan mempertimbangkan mengubah aturan 3 in 1 menjadi 4 in 1. Artinya, satu mobil wajib diisi empat orang.
“Jadi katakanlah mereka dari Bekasi, dari Tangerang, dari Depok mereka bersama-sama ke kantor gantian mobilnya, sehingga jumlahnya akan menurun,” pungkasnya
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menilai okupansi MRT Jakarta belum maksimal lantaran baru 80 ribu penumpang per hari. (ror)