Jakarta, MSINews.com – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengumumkan bahwa platform media sosial TikTok telah berkontribusi signifikan dalam upaya pemberantasan konten hoaks terkait Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca juga : Erick Thohir Ungkap Rencana Penggabungan BUMN Karya: Fokus pada Penyehatan dan Spesialisasi
“Tiktok sendiri sudah melapor ke kami selama pemilu ini dia sudah men-take down 10.8 juta (konten) hoaks. Ini yang secara mandiri tanpa kita minta,” kata Budi saat memberikan keterangan pers di kantor Menko Polhukam RI, Jakarta Pusat, Selasa 19/3/2024.
Berdasarkan data yang disampaikan oleh Menkominfo, proses penyaringan konten hoaks tersebut berlangsung sejak tanggal 17 Juli 2023 hingga 18 Maret 2024. Budi Arie Setiadi menyampaikan apresiasinya terhadap upaya TikTok dalam menangani konten hoaks secara mandiri tanpa permintaan langsung dari pihak pemerintah.
Selain TikTok, Menkominfo juga mencatat bahwa Google telah menghapus hampir 2 juta konten hoaks secara mandiri. Hal ini menunjukkan komitmen perusahaan swasta baik dalam maupun luar negeri untuk berpartisipasi aktif dalam memerangi penyebaran informasi palsu.
Budi Arie Setiadi menjelaskan bahwa konten hoaks yang diturunkan atau dihapus oleh pihaknya dianggap menyesatkan dan provokatif terhadap pihak-pihak tertentu. Informasi palsu tersebut dapat menyebabkan kekacauan dan ketidakstabilan dalam proses demokrasi.
Selama masa kampanye pemilu, Kementerian Komunikasi dan Informatika juga telah berperan aktif dalam menyaring konten hoaks di media sosial. Sebanyak 1.971 berita palsu berhasil diturunkan oleh kementerian tersebut, sementara sisanya hanya diberi label “hoaks” karena dianggap tidak terlalu berbahaya.
Menurut Budi Arie Setiadi, mayoritas konten hoaks tersebar melalui buzzer media sosial yang memiliki afiliasi dengan kelompok tertentu. Namun, setelah proses penyaringan, situasi media sosial saat ini dinilai kondusif dan aman.
Budi Arie Setiadi menegaskan bahwa pengawasan terhadap konten hoaks akan terus dilakukan hingga proses rekapitulasi suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) selesai dan presiden serta wakil presiden telah dilantik.
Pemilu 2024 meliputi pemilihan presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, anggota DPD RI, anggota DPRD provinsi, dan anggota DPRD kabupaten/kota. Total pemilih tetap (DPT) nasional mencapai 204.807.222 pemilih.
Pasangan calon presiden dan wakil presiden yang bertarung adalah Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (nomor urut 1), Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (nomor urut 2), dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md (nomor urut 3).
Pada pemilu legislatif, terdapat 18 partai politik nasional dan enam partai politik lokal yang bertarung. Partisipasi aktif dari masyarakat, pemerintah, dan perusahaan swasta diharapkan dapat memastikan keberlangsungan proses demokrasi yang bersih dan transparan. (Ata)