Benarkah, Kekalahan Timnas Indonesia  dari Australia Karena Kurang Gizi

oleh
banner 468x60

MSINEWS.COM,Jakarta– Asupan gizi yang optimal merupakan hal mendasar untuk menunjang penampilan seorang atlet saat latihan dan bertanding serta pola makan yang sehat dan bergizi. Lalu apa hubungannya Timnas Indonesia denagn Gizi.

Ya, tentu saja ada hubungannya, sebab jika seorang atlet sepak bola misalnya, kurang asupan gizi,maka hal tersebut akan berdampak saat menghadapi pertandingan jika mengalami kurang gizi.

banner 336x280

Topik gizi pun muncul setelah Timnas Indonesia menghadapi timnas Australia dalam laga pertama ketikan ditangani pelatih asal Belanda, Patrick Kluivert pada laga Australia vs Indonesia, Kamis 20 Maret 2025. Anak buah Patrick Kluivert dijamu 5-1 dari tim Australia.

Laga Australia vs Indonesia pada pertandingan ketujuh Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia berakhir dengan kemenangan telak 5-1 untuk Socceroos.

Timnas-Indonesia-vs-Australia.FOTO;ISTIMEWA

Australia mencetak gol lewat Martin Boyle, Nishan Velupillay, serta dua gol dari Jackson Irvine, dan Lewis Miller. Indonesia mendapatkan gol penghiburan lewat aksi Ole Romeny.

Merespon kekalahan tersebut, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menilai soal faktor penyebab performa buruk Timnas Indonesia yang kerap kesulitan meraih kemenangan dalam laga-laga internasional.

Menurutnya, masalah gizi menjadi salah satu penyebab utama yang mempengaruhi stamina dan daya tahan pemain, yang membuat mereka kesulitan bertahan selama pertandingan.

“Jangan heran kalau PSSI sulit menang karena main 90 menit berat. Kenapa? Karena gizinya tidak bagus dan banyak pemain bola lahir dari kampung,” kata Dadan dalam sebuah acara di Pendopo Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta, pada Minggu (23/3/2025).

Kepala Badan Gizi Nasional itu menyatakan bahwa masalah asupan gizi yang tidak memadai sejak usia dini berpengaruh terhadap performa atlet, termasuk pemain sepak bola Indonesia.

”Meskipun kualitas pemain Indonesia terus berkembang, kekurangan gizi sejak kecil tetap menjadi tantangan besar yang mempengaruhi daya tahan mereka dalam pertandingan panjang,” kata Dadan.

Pandangan Dadan ini langsung mendapat tanggapan dari Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani.

Lalu Hadrian Irfani, dalam keterangan tertulis yang diterima awak media Minggu (23/3/2025), menilai bahwa pernyataan Dadan terlalu berlebihan dan tidak tepat sasaran.

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana/Istimewa

“Jangan terlalu lebay menyangkutpautkan PSSI dengan makanan bergizi. Kepala BGN seharusnya lebih fokus pada tugasnya di bidang gizi masyarakat, bukan mengomentari hal yang tidak berhubungan langsung dengan pekerjaannya,” kata Lalu.

Dirinya mengingatkan bahwa Dadan sebaiknya fokus pada penyelesaian program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang masih menghadapi banyak kendala, seperti kualitas dan distribusi makanan bergizi di berbagai daerah.

“Kurang pas statement tersebut. Sebaiknya Kepala BGN fokus saja pada suksesnya program MBG, jangan buat gimmick statement,” imbuhnya.

Lalu Hadrian Irfani mengingatkan agar Dadan tetap memprioritaskan pelaksanaan program yang dijalankan sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto. *

Editor ; Tim Redaksi/DM. 

 

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *