Kemenag Imbau Umat Islam Sholat Gaib, Korban Gempa di Maroko

oleh
banner 468x60

Jakarta – Kementerian Agamam (Kemenag) mealui direktur urusan agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsya) Adib menyampaikan duka cita mendalam atas korban meninggal akibat gempa dan banjir di Maroko pada Jumat 08/09/2023 minggu lalu.

Atas bilasungkawa serta kepedulian warga negara Indonesia, Kemenag menerbitkan edaran yang mengajak umat Islam melaksanakan Salat Gaib.

banner 336x280

“Diberitahukan kepada umat Islam di seluruh Indonesia, sebagai bentuk kepedulian terhadap korban meninggal dunia pada kejadian gempa bumi di Maroko dan banjir bandang di Libya, maka diimbau agar melaksanakan Salat Gaib,” ujar Adib di Jakarta, Kamis (14/9/2023).

Baca Juga : Mak’ruf Amin Terbang ke Tiongkok Bahas Produk Halal Indonesia

Adib menjelaskan Salat Gaib untuk korban gempa di Maroko dan banjir di Libya juga akan dilaksanakan di Masjid Istiqlal setelah Salat Jumat.

“Salat Gaib digelar untuk mendoakan korban meninggal dunia dan dapat dilaksanakan setelah Salat Jumat pada 15 September 2023,” sambungnya.

Sholat Gaib untuk Korban Gempa di Maroko

Dilansir dari halaman BBC.com, Maroko berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan mereka yang terjebak di bawah reruntuhan akibat gempa pada Jumat (08/09), ketika upaya penyelamatan darurat berjuang memasok bantuan ke daerah-daerah terpencil.

Penduduk desa terus menggali dengan tangan dan sekop untuk menemukan korban yang selamat, sementara tim penolong kesulitan membawa peralatan berat.

“Warga membutukan bantuan. Mereka tidak punya apa-apa lagi sehingga umunya warga kelaparan dan butuh air,’ kata salah satu warga dikutip ada BBC.

Gempa pada hari Jumat, yang merupakan gempa paling mematikan di negara itu dalam 60 tahun terakhir, melanda beberapa desa di kawasan pegunungan terpencil di selatan Marrakesh. Pada Senin (11/09), Kementerian Dalam Negeri Maroko melaporkan bahwa sedikitnya 2.497 orang tewas dan 2.476 lainnya mengalami luka-luka.

Jumlah tersebut meningkat dari sebelumnya, yaitu 2.122 orang tewas dan lebih dari 2.421 orang terluka. Gempa berkekuatan 6,8 skala Richter meluluhlantakkan rumah-rumah, memblokir jalan-jalan dan mengguncang bangunan-bangunan hingga ke pesisir utara negara itu.

Kota tua Marrakesh, yang merupakan situs Warisan Dunia Unesco, mengalami kerusakan. Raja Maroko Mohammed VI telah mengumumkan tiga hari berkabung nasional pada Sabtu, karena dampak dari gempa tersebut.

Baca Juga : Hadi Tjahjanto Desak ATR/BPN Bekasi Tingkatkan Pelayanan

Unit perlindungan sipil dikerahkan untuk meningkatkan stok bank darah, air, makanan, tenda dan selimut, kata istana. Namun mereka mengakui bahwa beberapa daerah yang terkena dampak paling parah sangatlah terpencil.

Sehingga, tidak mungkin menjangkau mereka beberapa jam setelah gempa – periode paling krusial bagi banyak korban luka-luka. Bebatuan yang longsor telah memblokir sebagian jalan – yang tidak dirawat dengan baik – menuju pegunungan Atlas, lokasi dimana banyak daerah yang terdampak paling parah.

Banyak bangunan hancur menjadi puing-puing di kota kecil Amizmiz, di sebuah lembah di pegunungan sekitar 55 km selatan Marrakesh. Rumah sakit setempat kosong dan dianggap tidak aman untuk dimasuki. Para pasien malah dirawat di tenda-tenda di halaman rumah sakit – namun para staf kesehatan kewalahan.

Seorang pejabat rumah sakit, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan sekitar 100 jenazah dibawa ke sana pada Sabtu. Di luar rumah sakit, jalanan dipenuhi puing-puing bangunan yang hancur, lalu lintas yang padat, dan korban jiwa akibat gempa. (ror)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *