Pasuruan, MSINews.com – Cawapres 01, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, menyampaikan keprihatinannya terkait kondisi pulau Jawa yang mayoritas muslim namun di beberapa kota menjadi sumber makanan babi dan anjing.
“Masa ada kota, kok menjadi sumber makanan babi dan anjing di (pulau) Jawa, itu ndak pas. Sehingga sulit berkembang menjadi ekonomi,” ujarnya di acara Haul Masyayikh Ponpes Terpadu Al-Yasini, dikutip Kumparan, Senin 15/1/2024.
Belakangan, kasus penyelundupan anjing di Kalikangkung menuju Solo semakin meramaikan pemberitaan.
Baca juga : Polmark: Survei Terkini Prabowo-Gibran Unggul, Ganjar-Mahfud Alami Penurunan
Cak Imin menilai hal ini menjadi penghambat tumbuh kembangnya wisata halal di Indonesia. Ia menekankan perlunya sertifikasi untuk tempat makanan yang menjual produk tidak halal agar tidak tumbuh liar.
“Ada banyak yang mengganggu wisata halal, itu antara lain tumbuh kembangnya makanan-makanan haram yang tidak disertifikasi sehingga liar,” tegasnya.
Meskipun enggan berkomentar lebih jauh tentang kota di Jawa yang menjadi sorotan, Cak Imin optimistis terkait potensi besar wisata halal di Indonesia. Namun, ia mengakui Indonesia masih kalah dengan Malaysia dalam hal wisata halal, meskipun memiliki jumlah muslim dunia yang lebih besar.
Sebelumnya, polisi berhasil menggagalkan penyelundupan 226 ekor anjing di Gerbang Tol Kalikangkung, Kota Semarang.
Truk berisi anjing tersebut diketahui hendak dikirim ke wilayah Solo Raya dari Jawa Barat. Dalam kasus ini, 5 orang terduga pelaku telah diamankan dan mereka terancam hukuman berdasarkan UU no. 41 tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan serta KUHP.
Tersangka utama, Donal Harianto (43), mengakui berbisnis jual-beli anjing selama 10 tahun dengan pasokan dari daerah Jawa Barat.
“Saya sudah mungkin 10 tahun. Pasokan anjing dari daerah Jawa Barat mulai dari Subang, Tasikmalaya, Garut, dan Sumedang,” ujar Donal.
Pelaku ini menghadapi ancaman hukuman 15 tahun penjara berdasarkan Pasal 204 KUHP.