Timwas Haji DPR Temukan Masalah pada Kasur dan Kapasitas Tenda Jemaah di Arafah

oleh

Madindah,msinews.com– Sidak Timwas Haji DPR RI di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) menemukan sejumlah masalah terkait fasilitas layanan bagi peserta haji tahun 2024.

Adapun , tim yang dikoordinir oleh Wakil Ketua DPR RI, Lodewijk Freidrich Paulus bersama Ketua Komisi VIII DPR RI Ashabul Kahfi; Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang, Ace Hasan Syadzily, Abdul Wachid; serta anggota Komisi VIII DPR RI Syaifullah Tamliha, M Fauzan Nurhuda Yusro, Sri Wulan, dan Iskan Qolba Lubis menemukan berbagai persoalan yang dialami para peserta haji tahun ini.

Tujuan dari sidak ini untuk memastikan kualitas pelayanan terhadap rombongan haji aal Indonesia yang tengah menunaikan ibadah haji menjelang hari raya kurban atau Lebaran Haji kali ini.
Salah satu temuan penting dalam sidak tersebut adalah kondisi kasur di tenda Arafah yang dianggap tidak memadai.

Dalam sidak tersebut, Timwas menyoroti ukuran kasur yang digunakan oleh jemaah haji di tenda Arafah. Kasur-kasur tersebut berukuran kecil dan disebut mirip karpet anak TK.

“Ini sebetulnya kekecilan. Anak TK itu pada sekolah dikasih karpet kayak ini,” kata Ashabul Kahfi sambil mengangkat salah satu kasur tersebut, di salah satu tenda jemaah Indonesia, Arafah, Mekkah, Arab Saudi, Rabu (13/06/2024).

Abdul Wachid, Syaifullah Tamliha, dan M Fauzan Nurhuda Yusro juga sempat menjajal kasur itu dan menganggap ukurannya terlalu kecil dan tidak nyaman.

Sementara itu, Nurcholis Bin Turmudzi dari Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Makkah mengaku tidak mengetahui alasan di balik desain kasur yang kecil tersebut. “Nggak tahu saya (kenapa ukurannya kecil). Ini kan yang menyediakan masyarik sama maktab,” jelasnya.

Kapasitas berlebihan

Selain masalah kasur, Timwas juga menyoroti kapasitas tenda jemaah di Arafah. Tenda yang dikunjungi memiliki kapasitas untuk 360 jemaah, namun dari penghitungan Timwas, tenda tersebut hanya mampu menampung 330 orang.

“Sekarang gini, itu ada tulisan kapasitas 130. Ada nggak 130?” tanya Ace Hasan Syadzily kepada Nurcholis.

Setelah dihitung, ternyata tenda yang seharusnya berkapasitas 360 orang hanya mampu menampung 330 orang, yang berarti ada 30 jemaah yang tidak tertampung.

“Untuk 360? Sementara hitungan kita hanya 330. Yang 30 orang terpaksa di luar?” kata Ace lagi, menyoroti ketidakcocokan kapasitas tenda.

Dari pantauan timwas haji , kasur-kasur tersebut disusun dua baris di dua sisi tenda, berdempetan sehingga jemaah harus tidur berdempetan. Di antara dua sisi tersebut terdapat lorong untuk jemaah berjalan.

Menurut Wakil Ketua DPR RI, Lodewijk Freidrich Paulus, bahwa pentingnya evaluasi dan perbaikan fasilitas untuk memastikan jemaah haji terlayani dengan baik selama menjalankan ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.

“Kami mengecek ke sini untuk memastikan kondisi tenda untuk wukuf, kemudian di Muzdalifah dan Mina sampai kembali ke hotel nanti, apakah kondisinya sudah memadai atau tidak,” tegas Sekjen Partai Golkar ini.

“Jadi, dengan adanya temuan ini, diharapkan pemerintah dan penyedia layanan haji dapat segera mengambil langkah perbaikan agar jemaah haji dapat melaksanakan ibadah dengan nyaman dan aman.” imbuh Paulus.** DM.