Ratusan Aliansi Karyawan PRLI Geruduk MA, Minta Ketua MA Usut Mafia Sengketa Merek 

oleh

Jakarta, .SINews com – Ratusan masa yang tergabung dalam Aliansi Karyawan PT Polo Ralph Lauren Indonesia kembali melakukan aksi protes di depan Mahkamah Agung (MA). Tuntutan mereka tak lain adalah untuk meminta ketua MA mengusut dugaan keterlibatan mafia hukum dalam perkara sengketa merek PK Nomor 9.

Kasus sengketa merek PK Nomor 9 telah menjadi sorotan publik yang mengundang perhatian luas. Karyawan-karyawan PT Polo Ralph Lauren Indonesia secara bersama-sama mengungkapkan ketidakpuasan mereka terhadap penanganan kasus ini oleh lembaga hukum.

Aksi protes yang dilakukan oleh Aliansi Karyawan PT Polo Ralph Lauren Indonesia bukanlah yang pertama kali. Mereka telah dua kali mengajukan permintaan agar kasus ini diusut lebih lanjut demi keadilan bagi perusahaan dan karyawan-karyawan yang terdampak.

Baca juga : Rahmat Gobel Apresiasi Masyarakat Gorontalo Terhadap Program Bantuan Presiden

“Kami mengharapkan Ketua MA sebagai salah satu pilar penting dalam sistem peradilan di Indonesia, diharapkan dapat memberikan perhatian serius terhadap tuntutan dari Aliansi Karyawan PT Polo Ralph Lauren Indonesia,” kata Ketua Aliansi Karyawan PT Polo Ralph Lauren Indonesia, Zanli Sembiring pada awak media, Selasa 23/4/2024.

Lebih dari itu Zanli menyampaikan bahwa Aliansi beserta masyarakat menaruh harapan besar agar kasus ini tidak hanya dipandang sebagai kasus biasa.

Dia mengigikan kasus yang menimpa mereka saat ini dijadikan sebagai momentum untuk membersihkan sistem peradilan dari segala bentuk mafia hukum.

“Aliansi Karyawan PT Polo Ralph Lauren Indonesia akan terus menyuarakan keadilan bagi semua pihak yang terlibat dalam kasus ini. Kami menginginkan penegakan hukum yang transparan dan adil, tanpa adanya intervensi dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” ungkapannya.

Baca juga: Komisi VI DPR RI Dorong Bali Jadi Destinasi Wisata Premium

Zanli mengecam akan terus mengawal kasus ini dan akan menggelar aksi lebih besar dan membawa masa lebih banyak. Dia menyebut berharap agar suara mereka didengar oleh Jokowi dan jalon presiden baru.

“Semoga tindakan ini dapat juga dapat didegar pak Jokowi serta dapat direspon presiden kita yang baru pak Probowo dan Gibran. Semoga ini membawa perubahan positif dalam sistem peradilan di Indonesia, sehingga kasus serupa tidak terulang di masa mendatang,” punkasnya.