Taipei, MSINews.com – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) memberikan asuransi bahwa tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam bencana gempa bumi yang melanda Taiwan.
Juru Bicara Kemlu, Lalu Muhammad Iqbal, dalam sebuah pesan singkat menyatakan hasil koordinasi antara Kemlu dengan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei menunjukkan bahwa tidak ada WNI yang terdampak oleh gempa bumi tersebut.
Baca juga : Potret Si Bening, Petra Kvitova,Petenis Sekaligus Supermodel Berkualitas
“Hasil koordinasi Kemlu dengan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei sejauh ini tidak ada WNI yang menjadi korban gempa bumi,” ujarnya pada Rabu 3/4/2024.
KDEI Taipei juga mengimbau kepada seluruh WNI di Taiwan, terutama yang berada di wilayah Hualien, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gempa susulan.
“WNI di Taiwan agar mengikuti perkembangan informasi dari otoritas Taiwan maupun Taipei,” pesan KDEI.
Bagi WNI yang terdampak dan membutuhkan bantuan, KDEI Taipei telah menyiapkan nomor hotline darurat, yaitu +88690132000 dan +886987587000.
Gempa dengan magnitudo 7,5 dan 6,6 dilaporkan terjadi di sekitar Taiwan pada Rabu pagi dan getarannya terasa hingga ke Pulau Okinawa dan Miyako, Jepang selatan, yang memicu peringatan tsunami di pulau-pulau tersebut.
Berdasarkan data Badan Meteorologi Jepang, gempa dengan magnitudo 7,5 yang mengguncang dekat pantai timur Taiwan pada pukul 08:58 waktu setempat (06:58 WIB), Rabu, tercatat memiliki kedalaman yang sangat dangkal. Sementara gempa kedua terjadi kurang dari 15 menit kemudian, tepatnya pada pukul 09.11 waktu setempat (07.11 WIB).
Baca juga : Badai Menerpa Artis Sandra Dewi Akibat Suami Ditangkap Kejaksaan Agung
Guncangan tersebut juga dirasakan di Prefektur Okinawa, Jepang selatan, dengan kekuatan bermagnitudo 4. Otoritas setempat sedang melakukan evaluasi dampak dari gempa tersebut.
Meskipun terjadi gempa dengan magnitudo yang cukup besar, Kerjasama antara Kemlu dan KDEI Taipei telah memastikan keselamatan seluruh WNI di Taiwan. Pemerintah Indonesia terus memantau situasi dan siap memberikan bantuan apabila diperlukan. (Aan)