Dominggus Urbon : 2045, Presiden RI harus dari Indonesia Timur

oleh

Jakarta,msinews.com-Tokoh masyarakat yang juga Wakil Ketua Fraksi Otonomi Khusus DPR Papua Barat, Ir.Dominggus Urbon,S.H,angkat bicara tentang peran Generasi Muda Indonesia Timur menyongsong “Indonesia Emas 2045” dan Kepemimpinan Nasional.

Pria lulusan Institut Teknologi Nasional (ITENAS) Bandung dari Fakultas Teknik Sipil tahun 1990 ini mengaku prihatin akan nasib masyarakat Indonesia Timur sepanjang usia Republik ini memasuki 79 tahun merdeka,namun kondisi ekonomi di Indonesia bagian Timur masih tergolong tertinggal. Padahal dari sisi sumber daya alam dan sumber daya manusia tak kalah dengan di Indonesia bagian Barat. Sumber daya alam yang melimpah itu harusnya ekonomi masyarakat di wilayah setempat di atas rata-rata,namun hingga usia RI memasuki 79 tahun merdeka, belum ada perubahan yang signifikan.

“Secara filosofis, kita bicara NKRI harga Mati,kita bicara Pancasila harga mati, kita bicara Bhineka Tunggal Ika Harga mati, tapi kalau Undang-Undang kan Dinamis. Tinggal disesuaikan, diaman demen. Nah, kita minta dua hal ini. Pertama, Pembangunan juga harus berbasis wilayah. Tidak hanya berbasis pada jumlah penduduk,tetapi harus berbasis wilayah atau sosial begitu.”

Anak-anak Papua menatap optimisme Indonesia Emas (foto: istimewa)

“Kedua, menuju 2045 atau yang disebut INDONESIA EMAS, dimaan generasi muda Indonesia akan mengambil peran tongkat kepemimpunan. Karena yang tua sudah tidak ada lagi, tidak ada Prabowo lagi,tidak ada Jokowi lagi, kami pun mungkin sudah tidak ada.” kata Dominggus dalam sebuah program talkshow Indonesia Timur Club (ITC) oleh Okmitv.com di Hotel Dafa Jalan Jakasa Kebon Sirih,Menteng Jakarta Pusat belum lama ini.

Dominggus mengaku prihatin, karena di usia NKRI ke-79 tahun,tapi kondisi pembangunan di wilayah Indonesia bagian Timur masih belum signifikan.

“Maka kalian ini harus mengantar generasi milenium Indonesia untuk 2045 bitu Presiden RI harus dari Indonesia Timur. Sekaligus menguji pilar-pilar kebangsaan bahwa, betulkah kita ini NKRI? Betulkan kita ini Bhineka tunggal Ika, betulkah kita persatuan indonesia? Karena pembangunan itu harus berkeadilan, bukan siapa dapat siapa? Indonesia ini bukan hanya dari tengah ke barat,tapi dari Barat ke Timur.”ujarnya.

Oleh karena itu sudah merupakan hak Orang Indonesia Timur untuk meminta bahwa kita orang Indonesia Timur juga harus jadi Presiden RI di negeri ini. Potensi sumber daya alam di wilayah Timur Indonesia itu luar biasa.

Soal Sumber Daya Alam 

“Bahwa kita orang timur, ketika masuk rumah orang harus menyebut kata “permisi’.Jangan langsung nyelonong masuk teras rumah orang, masuk dapur orang,itu tidak boleh.harus pakai etika. Nah, demikian pula dengan Sumber Daya Alam (SDA) semua itu kita punya. Tetapi coba Anda bayakngan bunyi pasal 33 UUD 1945 yang menyatakan ‘semua kekayaan alam Indonesia dikelola oleh negara untuk kesejahteraan rakyat banyak’. Nah,ini sudah benar atau belum? tanya Dominggus Urbon.

Sumber daya alam di Tanah Papua, negeri Emas di Timur Indonesia (istimewa)

Menurutnya, poin pasal tersebut harus diuji kembali,apakah benar? Karena dalam praktek sangat tidak sesuai .

“Itu diuji dulu, apa kah benar? Karena menurut realita empirisnya, bahwa PT. Freeport Indonesia itu orang Papua Rugi, Hutan orang Papua rugi,pembukaan lahan sawit, orang papua rugi, pertambangan nikel di Sulewesi Tenggara rugi, pertambangan pun rugi. lalu kita bilang yang mana yang benar ? Toh semua kita rugi.” sesalnya.

“Jangan kalian ekploitas kita di daerah. Nah ini yang harusnya dipakai oleh ITC untuk menggaungkan ‘Indonesia Timur For Presiden 20245′”. tegasnya.

Selanjutnya poin kedua, bahwa setoiap tampil dalam program Indonesia Timur Club ini kalian harus mulai gaungkan Isu atau tema promosi bahwa “INDONESIA FOR PRESIDEN 2045”. ITU TEMA BESAR Yang harus diangkat oleh teman-teman pers dari Indonesia Timur.

“Sekali lagi, tema besar ini berbicara soal Kebangsaan, tentang politik,tentang pembangunan berbasis wilayah, membangun demokrasi yang sifatnya humanitis, tidak hanya berkutat pada persoalan ekonomi. bila perlku setiap tahun kalian bahas 5 kali bahkan harus ada partai Indonesia Timur,” tutup Dominggus Urbon. ** Domi Dese Lewuk.