Mencari Formulasi Terbaik soal Aturan Biaya Kuliah Usai Kenaikan UKT Dibatalkan

Jakarta,msinews.com-Koordinatoriat Wartawan Parlemen bekerja sama dengan Biro Pemberitaan DPR RI menggelar diskusi Forum Legislasi dengan Tema “Mencari Formulasi Terbaik soal Aturan Biaya Kuliah Usai Kenaikan UKT Dibatalkan”berlangsung Ruang PPID Gedung Nusantara I,Komplels Parlemen,RI, Senayan, Jakarta,Selasa (28/5/2024).

Diskusi menghadirkan para pembicara diantaranya Wakil ketua Komisi X DPR RI, Abdul Fikry Faqih (virtual),Anggota Komisi X DPR RI Ferdiansyah ,Pemerhati pendidikan Asep Sapa’at,dan Praktisi Media, Eko Cahyono,dengan moderator
Novrizal Sikumbang (Anggota KWP).

Abdul Fikry Faqih mengatakan,Badan Eksekutif Mahasiswa seluruh Indonesia telah menemui Komisi X DPR RI. Mereka tel ah menyampaiman aspirasi terkait UKT tersebut.

Dikatakan, tahun lalu UKT nya sebear menjadi Rp 5 juta sekarang menjadibRp 10 juta. Lalu yang UKT nya Rp 4 juta sekarang menjadi Rp 14 juta.

“Jadi, itulah yang mengakibatkan orang tua mereka menjerit, dan itu diberitahu setelah tes dan diterima. Maia itulah penyebab beberapa hari BEM di seluruh Indonesia perguruan-perguruan tinggi negeri protes demo atas kenaikan UKT yang dianggap di luar nalar.” Katanga.

Intinya, bahwa mereka menduga dari analisa dari permendikbud ristek nomor 2 ,2024. tentang standar biaya.

“Sehingga kenaikan yang begitu rupa, usulan mereka adalah bahwa Permendikbud ristek nomor 2, 2024 ini dicabut. Aspirasi terse but langsung kita respon. Alhamdulillah tanggal 21 Mei menteri beserta jajarannya semuanya hadir di komisi X DPR. dan berjanji satu permendikbudistek 2024 akan dicabut, atau direvisi.”

Lanjut dia, apabila itu menjadi penyebab kenaikan yang tidak rasional, yang kedua akan mengundang perguruan tinggi perguruan tinggi negeri yang menaikkan UKT di luar rasional, dan tidak sesuai dengan kondisi ekonomi mahasiswa nya.

“Kemudian yang ketiga,akan ada pembenahan semua aspirasi dari mahasiswa perguruan tinggi yang akan diakomodasi dan disinkronkan untuk menjadi kebijakan perguruan tinggi yang lebih demokratis lebih adil dan lebih rasional. INI semua untuk kemajuan bangsa Indonesia ini khususnya di bidang pendidikan do Indonesia.”* Dominik us.