Jawa Timur, MSINews.com – Sebuah laporan eksklusif, kantor berita terkemuka atau media asing asal Amerika Serikat, Bloomberg, menyoroti peran krusial Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dalam menentukan hasil Pilpres 2024.
Artikel berjudul ‘One Woman Holds Sway In Indonesia’s All-Men Presidential Race’ menyebut Khofifah sebagai kunci bagi kemenangan calon presiden dan wakil presiden yang didukungnya.
Baca juga : Inul Protes Kenaikan Pajak Hiburan, Intip Gurita Bisnisnya yang Terancam
Bloomberg menekankan sejarah menunjukkan peran strategis Jawa Timur dalam menentukan hasil pemilihan presiden, mengutip kemenangan Presiden Joko Widodo pada dua pemilihan terakhir.
“Dukungan Khofifah terhadap Prabowo dianggap vital untuk mencapai target pemilu satu putaran, terutama di tengah isu koalisi yang melibatkan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo” tulis kutipan Media Amerika Bloomberg, Kamis 18/1/2024.
Sebagai pemimpin senior di Nahdlatul Ulama (NU), Khofifah disebut memiliki pengaruh yang meluas, tidak hanya di Jawa Timur tetapi juga di seluruh Indonesia dan beberapa negara lain.
Dukungan Khofifah pada Pilpres 2019 dianggap sebagai faktor kunci dalam kemenangan di Jawa Timur.
Menurut survei terbaru, Prabowo memiliki dukungan sebanyak 46,7%, dan Bloomberg mencatat bahwa Khofifah dapat memberi keyakinan kepada pemilih perempuan untuk mendukung pasangan Prabowo-Gibran.
Sebagai tokoh perempuan dengan magnet luar biasa, pengamat politik dari Universitas Airlangga, Fahrul Muzaqqi, mengakui bahwa analisis Bloomberg tidak berlebihan.
Artikel tersebut juga mencermati rekam jejak Khofifah yang telah terlibat dalam politik sejak 1992, menduduki berbagai jabatan di legislatif dan kabinet.
Pengalaman dan keberhasilannya dalam reformasi birokrasi di Jawa Timur selama pandemi COVID-19 menjadi poin penting dalam penilaian Bloomberg.
Fahrul Muzaqqi menegaskan peran Khofifah sebagai representasi perempuan dapat memberikan dampak signifikan pada hasil Pilpres 2024.
Ia menyebut tidak ada figur perempuan di antara ketiga kandidat presiden dan wakil presiden.
Analis politik ini berpendapat bahwa kehadiran Khofifah mungkin akan memengaruhi kecenderungan pemilih terhadap pemilu satu putaran.
Dengan demikian, analisis Bloomberg disambut positif oleh para ahli politik, dan peran Khofifah diharapkan dapat menjadi faktor penentu dalam dinamika Pilpres 2024 yang penuh tantangan.