Jakarta, MSINews.com – Ketua MA (Mahkamah Agung), Prof. Dr. Syarifuddin, memimpin acara wisuda purnabakti Ketua Pengadilan Tinggi Agama Padang, Dr. H. Pelmizar. Sebuah momen yang tidak hanya menyimpan nuansa perpisahan namun juga menggambarkan jejak kepemimpinan yang kokoh.
Dalam pidato purnabakti, Ketua MA, Prof. Syarifuddin menyampaikan bahwa mencari penggantinya adalah tantangan yang tidak mudah. Proses panjang dan berliku diperlukan untuk menemukan sosok pemimpin yang mampu mengemban tanggung jawab dengan baik.
Baca juga : Massa APDESI di Depan Gedung DPR Tuntut Pengesahan RUU Desa
“Seorang pemimpin adalah nahkoda yang menentukan arah gerak institusi,” kata Prof. Syarifuddin. Dalam konteks lembaga peradilan, kecerdasan intelektual dan kokohnya integritas menjadi kriteria utama,” kata Prof. Syarifuddin di gedung Tower Mahkamah Agung lantai 14 secara virtual, Dikutip humas MA, Selasa 5/12/2023.
“Pimpinan peradilan memiliki peran sentral dalam dinamika organisasi, menentukan maju atau mundurnya,” sambungnya.
Lebih lanjut, Prof. Syarifuddin menekankan falsafah kepemimpinan yang mengajarkan seorang pemimpin haruslah seorang profesional.
“Petitih adat tersebut mengingatkan seorang pemimpin perlu menjadi problem-solver terampil dan mampu menempatkan segala sesuatu sesuai porsinya,” ungkapannya
Dr. H. Pelmizar, dalam 42 tahun pengabdiannya di lembaga peradilan, mencatatkan banyak pengalaman pahit dan manis.
Prof. Syarifuddin mengungkapkan Bapak Pelmizar berhasil mengatasi berbagai tantangan, mulai dari keterbatasan sarana dan prasarana hingga menghadapi tingkah laku pihak berperkara yang beragam.
“Ketulusan dan keikhlasan merupakan tameng yang membentengi dari segala godaan,” tambah Prof. Syarifuddin.
Keberhasilan Dr. H. Pelmizar dalam menyelesaikan masa bakti dengan baik dan husnul khatimah adalah bukti dari semangat ketulusan dan keikhlasan yang menjadi energi penggerak selama 42 tahun.
Mengakhiri sambutannya, Prof. Syarifuddin menegaskan bahwa 42 tahun bukanlah waktu yang singkat bagi Dr. H. Pelmizar. Perjalanan tersebut menyisakan kenangan dan nostalgia, baik suka maupun duka, yang telah dilalui bersama rekan-rekan sesama hakim dan aparatur peradilan.
Baca juga : Pimpinan DPR Terima Surpres dari Presiden, Diantara Bahas RUU Desa
Dengan perpisahan ini, lembaga peradilan kehilangan seorang pemimpin yang telah memberikan kontribusi besar. Namun, jejak kepemimpinan yang kokoh dan warisan pengalaman akan tetap menjadi inspirasi bagi generasi berikutnya dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab di dunia peradilan.