Jakarta, MSINews.com – Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar atau Gushalim, mengajak para alumni perguruan tinggi (PT) untuk kembali ke desa dan turut serta dalam membangun desa. Ajakan ini disampaikan oleh Menteri yang akrab disapa Gus Halim saat menghadiri Wisuda ke-II STIE Bakti Bangsa di Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Sabtu (20/1/2024).
Baca juga : Jokowi Ajak Masyarakat Lestarikan Bahasa Daerah demi Keberagaman Budaya Indonesia
“Saya mengajak wisudawan dan alumni untuk kembali ke desa untuk membangun desa,” ungkap Gus Halim.
Gus Halim berharap bahwa para alumni STIE Bakti Bangsa dapat membantu percepatan pembangunan desa dan mendampingi pemanfaatan dana desa dengan sebaik-baiknya. Menurutnya, keterlibatan alumni dalam pembangunan desa akan menjadi bagian dari konsep kemanfaatan bagi masyarakat.
“Tugas utama yang harus dilakukan dengan pemanfaatan dana desa adalah membangun pertumbuhan ekonomi,” tegas Gus Halim.
Lebih lanjut, Menteri Gus Halim menyatakan bahwa pemanfaatan dana desa memiliki dua tugas utama, yaitu peningkatan sumber daya manusia (SDM) dan pertumbuhan ekonomi. Dia menekankan bahwa dana desa dapat digunakan untuk berbagai keperluan, kecuali yang dilarang atau tidak berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan SDM.
Lulusan STIE Bakti Bangsa dengan Program Studi Ekonomi Islam dan Ekonomi Pembangunan dianggap sangat relevan dengan kebutuhan pembangunan di desa. Gus Halim menyatakan bahwa para wisudawan dapat menjadi bagian penting dari pembangunan nasional melalui basis pembangunan di desa.
Menteri Gus Halim juga mengajak STIE Bakti Bangsa untuk bekerja sama dengan Kemendes PDTT, terutama dalam hal Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), karena Kemendes PDTT memiliki akses langsung dengan Kementerian Hukum dan HAM. Contohnya, semua buku SDGs Desa dan buku lainnya yang sudah diterbitkan telah memiliki HAKI.
“Kita juga memfasilitasi berbagai produk dari teknologi tepat guna dan BUMDesa. Ini prosesnya tidak lama,” kata Gus Halim.
Selain itu, Gus Halim menyoroti kerja sama yang bisa dilakukan, seperti Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik dan penguatan wilayah Transmigrasi. Gus Halim melihat KKN Tematik sebagai sarana yang baik untuk menempa kehidupan masyarakat dan memperkuat keterlibatan mahasiswa dalam pembangunan desa.
Baca juga : Status Tarif Pajak, PHRI Bali Iginkan Spa Tak Masuk Pajak Hiburan 40% Ditunda
Dalam wisuda STIE Bakti Bangsa, sebanyak 86 mahasiswa dari dua Program Studi, yaitu Ekonomi Islam dan Ekonomi Pembangunan, telah berhasil menyelesaikan studinya. Teruslah pantau berita ini untuk mendapatkan informasi lebih lanjut seputar peran alumni perguruan tinggi dalam pembangunan desa di Indonesia.