Jakarta, MSINews.com – Edukasi Sawit Patahkan Mitis bidang Perkebunan kelapa sawit, menjadi tulang punggung ekonomi di berbagai negara, terutama Indonesia. Namun seringkali mendapat sorotan negatif dalam konteks lingkungan sosial.
Edukasi Sawit disampaikan Direktur Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI) Tungkot Sipayung mengatakan idukasi mengubah persepsi buruk masyarakat terhadap kelapa sawit.
Baca Juga : Relawan Projo Resmi Dukung Prabowo, PDIP Tak Masalah
Dia menyebut kampanye negatif sawit ini terbentuk karena kurangnya pemahaman mengenai tanaman (kelapa sawit) itu sendiri.
“Banyak mitos yang beredar tentang kelapa sawit sebagai tanaman yang boros air, merusak lingkungan dengan limbahnya, dan mengancam satwa liar, serta isu negatif,” Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan Tungkot saat acara diskusi dan tanya jawab tentang produk pertanian kelapa sawit, Selasa 17/10/2023.
Tetapi, penting untuk diingat bahwa sawit adalah sumber pendapatan yang sangat penting bagi jutaan petani dan komunitas yang mengandalkannya.
Edukasi tentang industri ini dapat memainkan peran kunci dalam menghilangkan mitos negatif yang sering muncul.
Menurut Tungkot manfaat Edukasi Sawit adalah kunci untuk memahami kompleksitas industri ini. Banyak yang tidak menyadari kata dia, sawit digunakan berbagai produk sehari-hari, seperti minyak goreng, sabun, dan produk perawatan pribadi.
Tungkot memutuskan para pelajar, generasi muda, masih berasumsi citra sawit seakan merugi. Ia menilai hal itu perlu dibatasi penggunaan, kehidupan sehari-hari karena diisukan dapat mempengaruhi kesehatan.
“Padahal, selama 24 jam sehari kita, selalu ada kaitannya dengan sawit, dari mulai bangun tidur, kita sikat gigi dengan produk turunan sawit, sampai halnya kita mandi, makan, dandan, itu mengandung sawit.” paparnya.
Baca Juga : Uang Haram SYL Ngalir ke NasDem, Pengurus DPP Tepis Tudingan
Dirinya menjelaskan bahwa selama Good Agriculture Practices (GAP) nya dikelola dengan baik juga dan pengelolaan kebunnya dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku.
“Kita berharap dengan adanya edukasi sawit atau kampanye positif ini, dapat memberikan pemahaman yang benar dan membantu masyarakat memilah mana fakta mana mitos tentang sawit,” jelas Tungkot.
Pertumbuhan industri ini telah menciptakan lapangan kerja dan berkontribusi pada peningkatan ekonomi di banyak daerah pedesaan.
Selain itu, sawit juga memiliki potensi untuk menjadi bahan bakar terbarukan, yang dapat membantu mengurangi emisi karbon dan memitigasi perubahan iklim. Jika dikelola dengan baik, perkebunan kelapa sawit dapat berperan dalam pelestarian hutan dan keanekaragaman hayati.
Tungkot membeberkan adannya pemahaman mindset terhadap keberlangsungan kelapa sawit Indonesia. Ia berharap generasi muda, sudah saatnya berkontribusi aktif mengembangkan, memperkuat kelapa sawit Indonesia dari hulu hingga ke hilirnya.
“Agar kelapa sawit Indonesia beserta produk turunannya semakin bernilai tambah, berkualitas mutu baik dan berdaya saing,” ujarnya.
“Kita bisa buktikan atau menepis isu negatif kelapa sawit, sehingga keberterimaan kelapa sawit Indonesia di pasar global semakin positif dan menggugurkan kampanye hitam sawit,” tutupnya.