Dua Imam Katolik Kosmolog dari Observatorium Vatikan Ungkap Metode Baru untuk Memahami Teori Big Bang

Ilustrasi teori big bang

Vatican,msinews.com- Luar biasa. Dua imam Katolik dan kosmolog dari Observatorium Vatikan telah membuat kemajuan dalam mengembangkan metode matematika baru untuk memahami teori Big Bang. Adapun, teori ini untuk menggambarkan momen-momen pertama alam semesta.

Pastor Gabriele Gionti, SJ, dan Matteo Galaverni,dalam artikel yang dipublikasikan oleh jurnal bergengsi Physical Review D pada tahun 2022 lalu, sang kosmolog itu memperkenalkan alat matematika yang baru dan menjanjikan. Adapun, European Physical Journal C menyajikan berbagai hasil penelitian baru dalam fisika teoretis dan fisika eksperimental.

“Sungguh menarik untuk mencoba memahami hukum fisika pada masa-masa awal alam semesta. Pencarian hukum fisika baru dan upaya untuk memahaminya sepenuhnya adalah sebuah proses yang memenuhi pikiran dan hati kita dengan kegembiraan yang besar,” kata para imam dalam publikasi Observatorium Vatikan yang dirilis pada 14 Maret.

Pernyataan observatorium menunjukkan bahwa teori relativitas umum Albert Einstein, yang mendalilkan bahwa gravitasi adalah kelengkungan ruang-waktu dan bukan gaya seperti yang dikemukakan oleh teori gravitasi Isaac Newton, tetap menjadi teori fisika terbaik “untuk memahami struktur skala besar. alam semesta saat ini.”

Meski demikian, masih ada pertanyaan yang belum terselesaikan mengenai hukum fisika pada saat-saat awal alam semesta dan tentang bagaimana gravitasi bekerja pada skala yang sangat kecil, yang dapat dipelajari menggunakan mekanika kuantum.

Dikatakan, bahwa saat ini, terdapat teori gravitasi alternatif atau modifikasi yang menyatakan bahwa gravitasi mungkin berperilaku berbeda dari prediksi relativitas umum, bahkan dalam kaitannya dengan struktur alam semesta berskala besar.

Dalam artikel terbarunya “Tentang kesetaraan kanonik antara kerangka Jordan dan Einstein,” Gionti dan Galaverni menunjukkan bagaimana mereka dapat “memetakan” solusi masalah fisik dari teori gravitasi alternatif ke relativitas umum melalui trik matematika,sebagaimana dilansir katolikku.com.

Adapun, metode ini menganalisis masalah melalui dua kerangka matematika berbeda, yang dikenal sebagai kerangka “Jordan” dan “Einstein”, yang merupakan pendekatan berbeda untuk menggambarkan geometri ruang-waktu dalam relativitas umum, masing-masing memiliki kelebihan dan penerapan spesifiknya sendiri.

Menurut Gionti dan Galaverni, karya ini adalah “sebuah cara untuk berkontribusi, bersama dengan seluruh komunitas ilmiah, untuk menjawab beberapa pertanyaan mendasar: “Siapakah kita? Dari mana kita berasal? Dari mana asal usul kita?”

“Lebih jauh lagi, bagi orang yang beriman, adalah suatu kemungkinan yang luar biasa untuk menafsirkan penelitian seseorang sebagai penemuan jejak atau tanda-tanda baru keindahan dan keanggunan Tuhan dalam penciptaan alam semesta, meskipun pengetahuan kita sangat terbatas!”, para imam-ilmuwan itu menyimpulkan.** Dom.