Swiss,msinews.com–Gelak tawa dan tepuk tangan riuh memenuhi Wisma Duta RI Bern pada Sabtu 5 Juli 2025, saat pementasan drama komedi Jaka Tarub dan Nawang Wulan sukses menghibur para hadirin wisuda Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing atau BIPA di KBRI Bern, Swiss semester satu tahun 2025.
Pertunjukan apik yang dibawakan oleh pemelajar BIPA 3 ini menjadi puncak acara wisuda yang dihadiri oleh 40 pemelajar dari tujuh kelas BIPA. Acara yang terselenggara dari bulan Maret hingga Juni ini menunjukkan antusiasme tinggi masyarakat Swiss dalam mempelajari Bahasa Indonesia.
Duta Besar Indonesia untuk Swiss Merangkap Liechtenstein, I Gede Ngurah Swajaya, dalam keterangannya, pada Selasa 8 Juli 2025 menyampaikan kebanggaannya.
“Saya sangat bangga melihat minat dan antusiasme yang besar dari masyarakat Swiss dalam mempelajari Bahasa Indonesia. Ini menunjukkan adanya ketertarikan yang tulus terhadap budaya kita,” ungkap Dubes Ngurah, seraya menambahkan pentingnya Bahasa Indonesia sebagai pemersatu bangsa.
Selain menerima sertifikat kelulusan, wisuda BIPA KBRI Bern juga menjadi panggung bagi para pemelajar untuk menunjukkan kemahiran berbahasa Indonesia mereka. Beragam penampilan memukau disuguhkan, mulai dari pidato, pantun, bercerita, berdongeng, hingga menyanyi lagu Indonesia.
Siswa BIPA Anak membuka acara dengan lagu-lagu nasional seperti “Garuda Pancasila” dan “Dari Sabang sampai Merauke”.
Kemudian, siswa BIPA 1 dan 2 unjuk kebolehan berpantun dan bernyanyi. Semangat belajar Bahasa Indonesia juga terpancar dari Julian dan Patrick dari BIPA 5 yang membawakan monolog “Bahagianya belajar Bahasa Indonesia” tanpa teks.
Tak ketinggalan, Monika dari BIPA 7 membagikan cerita tentang pernikahan adat Pulau Kei, sementara Temo memukau penonton dengan demonstrasi membuat tortilla dalam Bahasa Indonesia secara fasih.
Sebagai program unggulan diplomasi budaya KBRI Bern sejak tahun 2020, kelas BIPA ini tidak hanya bertujuan memperkenalkan budaya Indonesia kepada dunia internasional, tetapi juga mempromosikan citra positif Indonesia dan menjadi jembatan budaya antara Indonesia dan Swiss.
Keberhasilan program ini juga terbukti dengan kemenangan dua siswa BIPA KBRI Bern, Sabine Wilke dan Madeleine Priyambodo, dalam Pekan Festival Handai Indonesia (FHI) pada Agustus 2024 lalu.