Manggarai Barat,msinews.com – Sekolah Bambu Komodo di Kabupaten Manggarai barat,Flores, Nusa Tenggara Timur merupaka nsebuah lembaga yang mengintegrasikan pemberdayaan ekonomi dan peloestarian lingkungan melalui pemanfaatan bambu sebagai komoditi lokal. Hal itu disampaikan oleh Anggota Komisi IV DPR RI, Yohanes Fransiskus Lema.
“Sekolah Bambu Komodo tidak hanya mengajarkan teknik-teknik pemanfaatan bambu tetapi juga mengintegrasikan pendidikan formal. Dengan demikian sehingga membuka lebih banyak peluang bagi komunitas lokal untuk mengembangkan kemampuan dan memperluas jangkauan pasar mereka.” kata Ansy Lema dalam kunjungan kerja reses DPR RI di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Senin (29/04/2024).
Adapun kata Ansy, kunjungan ini merupakan bentuk dukungan program terhadap sekolah tersebut yang berhasil integrasikan pemberdayaan ekonomi dan pelestarian lingkungan melalui pemanfaatan bambu sebagai komoditi lokal.
Ansy Lema mengamati berbagai inovasi dan kreasi yang telah dilakukan oleh komunitas lokal, terutama peran aktif para ibu rumah tangga dalam industri bambu.
“Kami melihat bagaimana bambu tidak hanya menjadi sumber pendapatan tetapi juga berkontribusi pada aspek ekologi. Ini adalah contoh bagaimana kegiatan ekonomi bisa sejalan dengan pelestarian lingkungan,” ujar Lema, di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Senin (29/04/2024).
“Pendidikan yang diberikan di sini sangat aplikatif dan langsung memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat,” ujar Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini.
“Kami mendorong Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk terlibat lebih dalam dalam pemberdayaan ekonomi rakyat melalui inisiatif seperti Sekolah Bambu Komodo”.
Anggota DPR asal Dapil NTT 2 ini menegaskan, bahwa Komisi IV DPR RI mendukung penuh kegiatan yang melibatkan kerja sama antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta pihak lainnya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat sambil menjaga keberlanjutan lingkungan.
“Kami mendorong Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk terlibat lebih dalam dalam pemberdayaan ekonomi rakyat melalui inisiatif seperti Sekolah Bambu Komodo,” tegasnya.
Dalam kunjungan tersebut Ansy mengamati berbagai produk yang telah berhasil dipasarkan oleh komunitas, yang menunjukkan potensi besar bambu sebagai komoditi yang bisa mendukung ekonomi lokal.
“Ada banyak hal konkret yang sudah dilakukan oleh komunitas ini, dan ini perlu kita dukung untuk melihat lebih banyak lagi dampak positif yang bisa dihasilkan,” ujarnya.
Politisi Partai PDI Perjuangan ini mengapresiasi Sekolah Bambu Komodo sebagai model pembangunan berkelanjutan yang dapat diadaptasi di wilayah lain di Indonesia.
“Ini adalah model yang harus kita promosikan lebih luas, mengingat manfaat ganda yang ditawarkan, baik dari segi ekonomi maupun ekologi,” kata dia.
“Inisiatif seperti Sekolah Bambu Komodo ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kesejahteraan ekonomi lokal tetapi juga memberikan contoh konkret bagaimana pembangunan ekonomi dapat berjalan beriringan dengan pelestarian lingkungan.” tutup Ansy Lema. ** Domi Lewuk.