MSINEWS.COM- Politisi PSI, Ade Armando menampik kabar yang menyatakan Presiden Prabowo Subianto sengaja melengserkan para pejabat negara dari kalangan pendukung Jokowi di
pemerintahannya melalui reshuffle kabinet.
Menurutnya, reshuffle sejumlah menteri tersebut wajar dilakukan dan akan mendapat persetujuan dari berbagai kalangan.
“Di-reshuffle karena memang layak. Saya rasa semua orang akan setuju dengan keputusan memberhentikan sejumlah menteri tersebut. Itu nggak penting bahwa dia datang dari kubunya Jokowi atau bukan,” ujar Ade kepada Eddy Wijaya.
Politisi kelahiran Jakarta, 24 September 1961 itu menjelaskan, isu ‘Prabowo melengserkan orang-orang Jokowi’ sengaja dibuat oleh pihak tertentu untuk merusak hubungan antara Prabowo dengan Jokowi.
“Jadi isu tentang Jokowi atau ‘Geng Solo’ itu menurut saya memang dibuat-buat saja, narasi yang sengaja diciptakan untuk membangun adanya framing bahwa sebetulnya ada persoalan nih dalam hubungan antara Pak Prabowo dengan Pak Jokowi,” kata Ade.
Ade juga menampik kabar Jokowi menitipkan sejumlah orang untuk menjabat di posisi strategis dalam Pemerintahan Prabowo-Gibran. Termasuk keberadaan dirinya yang kini
menjadi komisaris PLN Nusantara Power, anak usaha PLN.
“Jokowi tidak pernah menitipkan siapapun terhadap Presiden Prabowo dalam penetapan kabinet saat ini. Jadi beberapa nama yang disebut sebagai orangnya Jokowi itu, kayak mas Budi Arie, bukan karena titipannya Pak Jokowi tapi karena ternyata tidak qualified gitu ya. Bahwa Pak Prabowo menariknya (reshuffle) itu bisa karena berbagai alasan lain,” kata dia. (*)

